Pendidikan Seks Anak Usia Dini, Antara Globalisasi dan Tabu

Pendidikan Seks Anak Usia Dini, Antara Globalisasi dan Tabu
Henny Jacobs S.Pd, M.Pd (Pengelola PAUD Arini Pematang Reba, Inhu)
Pendidikan seks penting diajarkan sejak dini. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia masih menilai perihal seks adalah sesuatu yang “tabu”. Apalagi  untuk dibicarakan kepada anak usia dini. Padahal, membicarakan hal ini sudah merupakan tanggung jawab orangtua.
 
Berdasarkan teori, peletakan dasar landasan pendidikan seks yang efektif dan paling mudah adalah saat prasekolah. Pada usia ini perkembangan otak anak sangat pesat mencapai 80% sehingga dinamakan “masa emas”. Hasil pendidikan yang ditanamkan (selama sesuai dengan  perkembangannya) akan lebih merasuk pada jiwa dan terekam kuat pada ingatan anak. Begitu juga dengan pendidikan seks sejak dini. Penyampaian yang wajar, jujur, dan sederhana, serta menggunakan bahasa yang mereka pahami, akan membentuk konsep diri anak yang positif. Anak juga bisa melindungi kesehatan diri serta menjaga diri dari ancaman kekerasan seksual.
 
Pendidikan seks bukanlah upaya semata-mata bagaimana melakukan atau mempergunakan fungsi seksual, tetapi pendidikan seks pada anak usia dini merupakan pengenalan tentang organ tubuh dan fungsinya serta bagaimana menjaga dan merawatnya.
 
Dalam pandangan Islam pengajaran dan penerapan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan pada anak dalam usaha menjaga anak dari kebiasaan yang tidak islami serta menutup segala kemungkinan kearah hubungan seksual terlarang (zina). Pendidikan seks diberikan sesuai dengan seberapa jauh keingintahuan mereka dan tahapan umur anak.
 
Pendidikan seks dimulai sejak dini karena pendidikan seks tidak hanya mencakup pertanyaan dan jawaban belaka. Tetapi diperlukan pemahaman dan cara yang sederhanadan kongkrit agar anak dapat memahami dan mengerti tentang bagaimana menjaga dan merawat serta melindungi tubuh dan anggota tubuhnya serta alat genitalnya agar tetap bersih, sehat bahkan terhindar dari perlakuan seks menyimpang.
 
Semua pihak bertanggungjawab atas pendidikan anak usia dini termasuk pendidikan seks. Orang tua, lembaga pendidikan, dan masyarakat patut mendorong penerapan pendidikan seks anak usia dini melalui keteladanan dan pembiasaan akhlak yang baik, memberikan penghargaan terhadap anak berhasil menerapkan hasil pengajaran dan pendidikan seks dalam kehidupan sehari-hari dan juga penghargaan kepada pihak-pihak yang memperjuangkan hak-hak anak agar bebas dari permasalahan seks sejak usia dini.***
 
 
Ditulis oleh: Henny Jacobs S.Pd, M.Pd (Pengelola PAUD Arini Pematang Reba, Inhu)

#Pendidikan

Index

Berita Lainnya

Index